Loading
Gunung Semeru erupsi dengan tinggi letusan mencapai 1 km di atas puncak pada Min
LUMAJANG, JAWA TIMUR, ARAHKITA.COM – Aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih terpantau cukup intens. Gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 mdpl itu masih didominasi gempa letusan atau erupsi yang terjadi setiap hari, berdasarkan pemantauan terbaru petugas.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, menyebutkan bahwa dalam periode pengamatan Senin dini hari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, tercatat 38 kali gempa letusan.
“Selama periode pengamatan tersebut, terekam 38 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 15–22 milimeter dan durasi gempa antara 85 hingga 140 detik,” ujar Mukdas Sofian dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.
Selain itu, aktivitas kegempaan juga mencakup dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 10–25 milimeter dan durasi hingga 50 detik.
Kondisi Visual dan Cuaca
Secara visual, Gunung Semeru terpantau jelas hingga tertutup kabut tipis. Asap kawah tidak teramati selama periode pengamatan. Cuaca di sekitar gunung dilaporkan cerah hingga berawan, dengan arah angin bertiup sedang hingga kencang ke arah utara.
Sementara itu, data aktivitas selama 24 jam pada Minggu (28/12) menunjukkan intensitas yang lebih tinggi. Dalam rentang waktu tersebut, tercatat 149 kali gempa letusan, 13 gempa guguran, serta 28 gempa hembusan.
“Selain gempa letusan, juga tercatat satu kali gempa harmonik, satu gempa vulkanik dalam, dan enam gempa tektonik jauh,” jelas Mukdas.
Status Siaga dan Rekomendasi PVMBG
Saat ini, Gunung Semeru berstatus Level III (Siaga). Oleh karena itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi keselamatan yang wajib dipatuhi masyarakat.
“Masyarakat dilarang beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak,” tegas Mukdas.
Selain itu, warga juga tidak diperbolehkan melakukan aktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah atau puncak Semeru, karena berisiko terkena lontaran batu pijar. PVMBG juga mengingatkan potensi bahaya awan panas, guguran lava, dan lahar, terutama di aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
Masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan rawan bencana diminta tetap waspada dan mengikuti arahan resmi guna menghindari risiko yang tidak diinginkan, seperti yang dikutip dari Antara.