Loading
Pastor Letkol Yoseph Maria Marcelinus Bintoro membawakan kotbah pada Perayaan Natal 2019 dan Ibadah Syukur Tahun Baru 2020 Jurnalis Kristiani yang berlangsung di Auditorium Adhiyana Wisma Antara, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2020). (Foto: Arahkita/Farida Denura)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Pastor Letkol Yoseph Maria Marcelinus Bintoro dalam kotbah pada Perayaan Natal 2019 dan Ibadah Syukur Tahun Baru 2020 Jurnalis Kristiani bertema "Jadilah Pewarta Damai bagi Seluruh Umat Manusia (Hiduplah sebagai Sahabat bagi Semua Orang, bdk. Yohanes 15:14-15) di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara, Rabu (22/1/2020) malam mengatakan tema perayaan ini muncul di tengah masih ada persoalan yang mengganjal kebangsaan Indonesia dimana pada akhir-akhir ini suasana kebangsaan sedang digerogoti 3 hal atau 3 kata yang kerapkali muncul di media massa maupun sosial media yakni pertama intoleransi makin marak, yang kedua radikalisme dan yang ketiga ujaran kebencian.
Romo yang juga Perwira Menengah TNI AU dan saat ini menjabat sebagai Wakil Uskup TNI-Polri mengatakan merayakan Natal dalam terang kehadiran Ilahi yang menawarkan persahabatan berlandaskan cinta kasih merupakan panggilan bagi kita untuk keluar dari sekat-sekat suku, budaya, agama, dan lain-lain. Bagi umat Kristiani, panggilan tersebut merupakan suatu panggilan untuk menjadi murid sejati, yang mempraktikkan cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari bersama keluarga, Gereja, dan masyarakat.
Dalam kotbahnya Romo Yos mengutip tulisan yang terpampang di di Bandara Sam Ratulangi, Manado, "Sitou Timou Tumou Tou” yang artinya hidup untuk menghidupkan orang lain. Tulisan ini menurut Romo sesuai dengan tema sentral Natal 2019 PGI dan KWI yakni " Hiduplah sebagai Sahabat bagi Semua Orang”.
Peristiwa Natal dan suasana Natal, kata Romo Yos mendorong kita setiap hari menjadi manusia bagi orang lain serta memanusiakan orang lain.
Romo Yos menambahkan, tugas mulia para jurnalist kristiani adalah menyatukan bangsa Indonesia yang majemuk tetapi justru menjadi kekuatan rahmat Allah untuk menjadi berkat untuk nasionalitas kita dan masyarakat dunia dalam upaya memujudkan perdamaian dan masyarakat yang semakin adil dan makmur.
Berkenaan dengna hal itu sambung Romo, para jurnalis kristiani mesti menghayati perjanalan hidupnya sebagai turn over untuk menjadi pelayan yang mumpuni dan tuannya adalah rakyat dan bangsa Indonesia.
"Disana letaknya jurnalis kristiani menghidupi diri sebagai sahabat bagi sesama dan orang lain,"pungkasnya.
Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana Dar Edi Yoga mengatakan Perayaan Natal Jurnalis Kristiani ini dimaksudkan untuk mempersatukan dan memberikan kegembiraan bagi sesama Jurnalis Kristiani. " Ini juga sebagai bukti cinta kasih Tuhan atas umat-Nya selama ini sehingga dengan kegiatan ini membuat Iman kita semakin bertumbuh di dalam Tuhan dan tentu lebih membawa hidup kita penuh kelimpahan," jelas Dar Edi Yoga
Jurnalis Kristiani kata Dar Edi Yoga merupakan kumpulan para jurnalis interdenominasi yang berkarya di kawasan Jabodetabek.
Kegiatan ini kata Dar Edi Yoga juga didukung PWI Pusat, Kantor Berita Antara dan sejumlah lembaga lainnya. Ke depan perhimpunan Jurnalis Kristiani ini juga akan melakukan aksi-aksi sosial kemasyarakatan dan hadir sebagai sahabat bagi sesama dan mewarnai aktivitas dan peran jurnalis yang ada di Indonesia.
Kurang lebih 150 orang hadir memenuhi auditorium mengikuti ibadah. Mereka terdiri dari para jurnalis Kristiani, keluarga jurnalis maupun para undangan lainnya.