Loading
Ribuan pengemudi ojek online (ojol) menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, jalan Medan Merdeka Selatan tepatnya di sekitar kawasan Patung Kuda, pada Senin (20/5/2025). (Jawapos)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Ribuan pengemudi ojek online (ojol) menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, jalan Medan Merdeka Selatan tepatnya di sekitar kawasan Patung Kuda, pada Senin (20/5/2025).
Aksi ini menyebabkan kemacetan parah di sekitar kawasan Monas dan sekitarnya. Para driver ojol menuntut perbaikan tarif dan regulasi yang lebih adil dari pemerintah.
Antara melaporkan sejumlah pengemudi ojol terus berdatangan dari berbagai daerah, pada Selasa siang sekitar jam 13.30 WIB pengemudi terus masuk ke kawasan Patung Kuda.
Jalan Merdeka Selatan yang mengarah ke Gambir dan sebaliknya ditutup total karena masa aksi terkonsentrasi di sekitar bundaran Patung Kuda.
Para orator terus menyerukan keresahan para pengemudi ojol yang merasa keberatan dengan potongan dari aplikator hingga lebih dari 10 persen.
Seorang pengemudi ojol dari Tangerang Agus mengatakan bahwa pihaknya berterima kasih dengan adanya lapangan kerja dari aplikator ojek online.
Akan tetapi kata Agus, saat ini potongan tarif sudah tidak masuk akal bahkan bisa mencapai lebih dari 50 persen sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tidak mencukupi.
"Sekarang potongan dari aplikasi bisa 50 persen lebih," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pengamanan unjuk rasa yang dilakukan pengemudi ojek online (ojol) mengedepankan cara-cara yang humanis dan tidak ada personel yang membawa senjata api.
"Petugas tidak dibekali senjata api karena tugas utama kami adalah menjaga keamanan dan melayani masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi," katanya.
Ia mengatakan seluruh jajaran di lapangan telah diarahkan untuk melayani para peserta aksi dengan pendekatan yang ramah dan menghormati hak-hak masyarakat dalam menyampaikan pendapat.
Selain itu, Susatyo mengimbau masyarakat agar menghindari kawasan Monas dan DPR RI untuk sementara waktu, guna menghindari kepadatan lalu lintas akibat konsentrasi massa.