Loading
Penjualan Tesla di Seluruh Eropa Anjlok Hampir 50%. (The Independent)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Penjualan Tesla di Eropa anjlok hingga 49% pada April 2025, meskipun pasar kendaraan listrik di benua itu justru tumbuh. Data Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA) mencatat hanya 7.261 unit Tesla terjual di 32 negara Eropa, turun dari 14.228 unit pada bulan yang sama tahun lalu.
Sebaliknya, penjualan kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) dari seluruh merek naik sekitar 28% secara tahunan, sementara mobil berbahan bakar bensin dan diesel terus menurun.
Analis, dilansir The Independent, menilai penurunan tajam ini dipengaruhi sejumlah faktor, termasuk reaksi negatif publik terhadap CEO Tesla, Elon Musk, yang aktif dalam isu politik.
Tesla juga menghadapi tekanan dari kompetitor, terutama merek Tiongkok seperti SAIC - pemilik MG - yang mencatat lonjakan penjualan 54% pada bulan April.
Selain itu, Tesla mengalami gangguan produksi akibat penutupan pabrik untuk peningkatan Model Y, model SUV paling larisnya. Jajaran model yang dianggap mulai usang turut memperburuk posisi Tesla di pasar Eropa.
Baca juga:
Penjualan Tesla di Seluruh Eropa Anjlok Hampir 50%, Tertekan Persaingan dan Kontroversi Elon MuskDalam empat bulan pertama 2025, penjualan Tesla di Eropa turun 39% menjadi 61.320 unit.
Baca juga:
TBS Energi Kucurkan Rp2,56 Triliun untuk Perluas Bisnis ‘Waste to Energy‘ di Asia TenggaraSementara itu, pada hari Selasa, indeks saham berjangka AS melonjak setelah Presiden Donald Trump mengurangi ancamannya untuk mengenakan tarif tinggi terhadap UE dan ketegangan antara Amerika Serikat dan blok Eropa mereda.
Pada hari Minggu, Trump mengurangi ancamannya untuk mengenakan tarif 50% pada impor UE bulan depan, memulihkan batas waktu 9 Juli untuk memungkinkan pembicaraan untuk mencapai kesepakatan antara Washington dan blok 27 negara itu.