Selasa, 30 Desember 2025

Luhut: Injeksi Dana Rp200 Triliun dari Purbaya di Bank Himbara Sudah Mulai Dorong Ekonomi Nasional


 Luhut: Injeksi Dana Rp200 Triliun dari Purbaya di Bank Himbara Sudah Mulai Dorong Ekonomi Nasional Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menjawab pertanyaan wartawan saat wawancara cegat usai kegiatan “1 tahun Prabowo-Gibran: Optimism 8% Economic Growth” di Jakarta, Kamis (16/10/2025). (ANTARA/Imamatul Silfia)

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan optimistis kebijakan injeksi dana pemerintah senilai Rp200 triliun ke bank-bank Himbara akan memberikan dorongan nyata bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Langkah tersebut merupakan kebijakan yang dijalankan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, dan menurut Luhut, dampaknya mulai terlihat di lapangan.

“Injeksi ideal pemerintah Rp200 triliun yang diberikan Menteri Keuangan ini sudah mulai menunjukkan hasil,” ujar Luhut dalam acara “1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism 8% Economic Growth” di Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Luhut bercerita, ide untuk mengguyur pasar dengan dana segar sebenarnya sudah muncul sejak lama. Saat Purbaya masih menjadi staf di Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, ia sudah mengusulkan strategi serupa untuk memperkuat perputaran uang di masyarakat.

Menurut Luhut, menyimpan dana pemerintah terlalu lama di Bank Indonesia (BI) justru menahan laju M0 atau base money pada level rendah. Karena itu, keputusan untuk menempatkan dana besar di perbankan Himbara dinilai sebagai langkah berani dan efektif.

“Sekarang saya lihat Menteri Keuangan yang baru mendorong betul mazhab-nya ini untuk mengguyur pasar dengan taruh Rp200 triliun di perbankan, dan saya kira itu sangat bagus,” tegasnya.

Ia pun yakin kebijakan fiskal Purbaya dapat membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai kisaran 5,1 hingga 5,2 persen. Namun, Luhut mengingatkan bahwa hasil besar tidak bisa instan.

“Itu butuh waktu. Kita ini kadang-kadang seperti makan cabai. Begitu digigit, pedas. Enggak, butuh waktu. Itu proses,” tuturnya sambil tersenyum dilansir Antara.

Realisasi Dana di Bank Himbara

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melaporkan bahwa bank-bank Himbara sudah menyalurkan kredit produktif sebesar Rp112,4 triliun dari total dana pemerintah sebesar Rp200 triliun. Dana tersebut bersumber dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) yang ditempatkan untuk memperkuat sektor riil.

Berikut rinciannya:

  • Bank Mandiri: Rp40,6 triliun dari Rp55 triliun (74%)
  • BRI: Rp33,9 triliun dari Rp55 triliun (62%)
  • BNI: Rp27,6 triliun dari Rp55 triliun (50%)
  • BTN: Rp4,8 triliun dari Rp25 triliun (19%)
  • BSI: Rp5,5 triliun dari Rp10 triliun (55%)

Menurut Purbaya, penyerapan tersebut menunjukkan bahwa lebih dari separuh dana pemerintah sudah “bekerja” untuk menopang konsumsi, investasi, dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Kinerja positif itu juga tercermin dari meningkatnya pertumbuhan uang beredar (M0) yang kini naik pesat menjadi 13,2 persen, dari sebelumnya hampir mendekati 0.

“Ini bukti bahwa uang di sistem perekonomian sudah bertambah signifikan,” ungkap Purbaya.

Dengan tren positif tersebut, baik Luhut maupun Purbaya optimistis strategi fiskal ekspansif ini akan menjadi salah satu pendorong utama ekonomi Indonesia di bawah pemerintahan baru.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru