Selasa, 30 Desember 2025

Kesaksian dari Selat Bali: Detik-Detik Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya


 Kesaksian dari Selat Bali: Detik-Detik Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya Tangis keluarga kobran KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam. (Tempo.co)

GILIMANUK, ARAHKITA.COM - Di balik operasi pencarian yang masih terus berlangsung, ada kisah-kisah yang menggambarkan betapa cepat dan mencekamnya tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Para penyintas, yang masih dibalut kelelahan dan trauma, mulai angkat suara. Salah satunya adalah Bejo Santoso.

“Sekitar tiga menit setelah oleng, kapal sudah terbalik. Saya masih sempat meloncat,” ujar Bejo, saat ditemui di ruang VIP Pelabuhan Gilimanuk, Bali, Kamis pagi. Ruang itu kini berubah menjadi pos terpadu penanganan darurat musibah kapal tenggelam.

Bejo, warga Kecamatan Cluring, Banyuwangi, duduk memeluk jaket pelampung yang tadi malam menyelamatkan nyawanya. Ia mengingat dirinya berada di sisi luar kapal saat mulai terasa miring secara ekstrem. Saat itulah instingnya mengambil alih. Ia meraih jaket pelampung dan melompat ke laut.

“Kalau penumpang yang ada di dalam ruang tertutup, saya pesimis mereka bisa keluar. Kapal itu terbalik dalam hitungan menit,” tuturnya lirih.

Dalam gelap dan gelombang laut yang tak bersahabat, Bejo berjuang mengapung selama hampir enam jam. Menjelang pagi, sekitar pukul 06.00 WITA, ia akhirnya ditemukan oleh sebuah perahu nelayan.

Yang mengguncang, selama mengapung, Bejo tidak sendirian. Ia mengikatkan diri dengan ban pelampung yang juga mengapung di laut, di situ pula terikat jenazah seorang penumpang lain yang ia temukan.

Imron, penumpang lainnya juga mengatakan kapal terbalik dengan cepat setelah tiga kali oleng keras.

"Sekitar tiga kali kapal itu miring. Yang ketiga air laut sudah masuk ke ruang penumpang," katanya dikutip Antara.

Warga Kabupaten Banyuwangi ini selamat setelah didorong air ke atas dan keluar lewat celah di ruang penumpang.

Di laut dia menemukan jaket pelampung, yang dia pakai hingga diselamatkan nelayan asal Dusun Pabuahan, Desa Banyubiru.

Diselamatkan oleh jaket pelampung yang tercecer di laut juga terjadi pada Saiful Munir, penumpang lainnya.

"Saya menemukan jaket pelampung tidak tahu dari mana. Langsung saya pakai," kata penumpang yang diselamatkan di perairan Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya ini.

Hingga siang tadi,sebanyak 30 penumpang sudah ditemukan, empat diantaranya meninggal dunia.

 

 

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Feature Terbaru