Selasa, 30 Desember 2025

Istana Minta Polri Usut Tuntas Insiden Rantis Brimob Tabrak Pengemudi Ojek Online


 Istana Minta Polri Usut Tuntas Insiden Rantis Brimob Tabrak Pengemudi Ojek Online Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025). (KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Istana Kepresidenan meminta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) segera melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden kendaraan taktis (rantis) Barracuda yang diduga milik Brimob melindas seorang pengemudi ojek online hingga meninggal dunia. Peristiwa tersebut terjadi saat aparat membubarkan aksi demonstrasi di kawasan Jalan Penjernihan I, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Kamis (28/8) malam.

Menteri Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Presiden, Prasetyo Hadi, menegaskan bahwa Presiden memberi perhatian khusus terhadap kejadian itu.“Kami meminta aparat kepolisian tetap sabar dan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam melakukan pengamanan. Peristiwa ini harus mendapat perhatian serius,” ujar Prasetyo saat dikonfirmasi awak media di Jakarta.

Ia juga menyampaikan bahwa pihak Istana terus berkoordinasi dengan kepolisian demi menjaga situasi tetap kondusif. “Setiap insiden, sekecil apa pun, tentu kita sesalkan. Kami juga menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang tidak diinginkan ini,” tambahnya dikutip Antara.

Video amatir warga yang merekam detik-detik kendaraan taktis melindas pengemudi ojek online tersebut beredar luas di media sosial. Setelah insiden itu, rantis terlihat melaju kencang meninggalkan lokasi. Sejumlah pengendara yang marah sempat melakukan pengejaran hingga ke Jalan Layang Non-Tol Casablanca.

Korban, seorang pria, dikabarkan meninggal dunia saat dilarikan ke rumah sakit terdekat. Informasi yang beredar di kalangan jurnalis menyebutkan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, akan memberikan keterangan resmi di RSCM, Jakarta Pusat, pada Kamis malam pukul 23.00 WIB.

Sebelumnya, aksi demonstrasi yang digelar sejak siang hari di depan Kompleks Parlemen Senayan berakhir ricuh. Massa menolak dibubarkan paksa dan membalas tembakan gas air mata serta water cannon dengan lemparan batu, petasan, dan botol. Kericuhan kemudian meluas ke sejumlah titik sekitar Senayan seperti Jalan Penjernihan, Jalan Penjompongan, Bendungan Hilir, KS Tubun Petamburan, hingga Palmerah.

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Hukum & Kriminalitas Terbaru