Selasa, 30 Desember 2025

Lima Fakta Penting yang Perlu Diketahui tentang Varian Stratus


 Lima Fakta Penting yang Perlu Diketahui tentang Varian Stratus Covid-19 varian stratus. (Freepik)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa varian Stratus kini menjadi jenis virus COVID-19 yang paling dominan di Indonesia. Varian ini menarik perhatian karena penyebarannya yang cepat dan karakteristiknya yang khas.

Berikut lima hal penting tentang varian Stratus yang perlu diketahui masyarakat menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI/Adjunct Professor, Griffith University:

1. COVID-19 Belum Usai, Varian Baru Masih Bermunculan

Walaupun situasi pandemi sudah jauh membaik, COVID-19 belum sepenuhnya hilang. Munculnya varian baru seperti Nimbus dan kini Stratus adalah bagian dari dinamika virus SARS-CoV-2. Selama virus ini masih ada, potensi munculnya varian atau subvarian baru tetap terbuka.

2. Stratus (XFG) Masuk Daftar Pemantauan WHO

Stratus memiliki nama resmi XFG, dan sejak 25 Juni 2025, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memasukkannya ke dalam kategori Variant Under Monitoring (VUM). Sebelumnya, varian Nimbus (NB.1.8.1) juga dimasukkan dalam daftar pemantauan sejak 23 Mei 2025. Keduanya menjadi perhatian karena sifatnya yang bisa mempengaruhi tren penyebaran global.

3. Masih Termasuk Keluarga Omicron

Baik Stratus maupun Nimbus merupakan subvarian dari Omicron, varian yang sejak 2022 mendominasi kasus global. Meskipun saat ini Nimbus masih lebih dominan di tingkat dunia, penyebaran Stratus meningkat pesat. Tak mengherankan jika kini Indonesia mencatatkan Stratus sebagai varian terbanyak yang beredar.

4. Rekombinasi dan Mutasi: Apa Dampaknya?

Stratus (XFG) merupakan hasil rekombinasi dari dua subvarian sebelumnya, yaitu LF.7 dan LP.8.1.2. Ia juga membawa empat mutasi genetik, yang berpotensi memengaruhi penularan dan efektivitas perlindungan vaksin. Walau begitu, vaksin COVID-19 yang ada masih dinilai cukup efektif, terutama dalam mencegah gejala berat dan kasus yang berisiko tinggi.

5. Gejala Khusus: Suara Parau Jadi Salah Satu Tanda

Secara umum, gejala antara satu varian dan varian lain sulit dibedakan hanya berdasarkan ciri-ciri klinis. Namun, laporan terbaru menunjukkan bahwa salah satu gejala yang cukup sering ditemukan pada infeksi Stratus adalah suara parau atau dalam bahasa medis disebut hoarseness, yang ditandai dengan suara serak, kering, atau terdengar kasar.

Meski pandemi sudah tidak separah beberapa tahun lalu, kewaspadaan tetap penting. Masyarakat diimbau untuk terus mengikuti perkembangan informasi resmi, menjaga kesehatan, dan mempertimbangkan vaksinasi lanjutan jika dianjurkan oleh otoritas kesehatan. Varian seperti Stratus mengingatkan kita bahwa adaptasi terhadap virus masih akan terus berlangsung.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Kesehatan Terbaru