Selasa, 30 Desember 2025

Tiga Jenazah WNA Korban Jatuhnya Heli di Kalsel Dipulangkan, Tim DVI Masih Identifikasi Lima WNI


  • Minggu, 07 September 2025 | 17:30
  • | News
 Tiga Jenazah WNA Korban Jatuhnya Heli di Kalsel Dipulangkan, Tim DVI Masih Identifikasi Lima WNI Petugas mengangkat peti berisi jenazah korban kecelakaan Helikopter BK117 D3 (Santha Kumar Prabhakaran) WNA asal India untuk dipulangkan ke negara asal melalui Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarbaru saat pelepasan di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (7/9/2025). (ANTARA/Tumpal Andani Aritonang)

BANJARMASIN, ARAHKITA.COM – Proses pemulangan jenazah korban kecelakaan helikopter BK117 D3 di Kalimantan Selatan terus dilakukan. Pada Minggu (7/9/2025), Tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) Polda Kalsel resmi menyerahkan tiga jenazah warga negara asing (WNA) kepada pihak keluarga setelah berhasil teridentifikasi.

Acara serah terima berlangsung tertutup di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin. Hanya keluarga korban, perwakilan perusahaan pemilik helikopter Estindo Air, serta pejabat terkait yang diizinkan hadir. Sejak pagi, Tim DVI bersama jajaran mempersiapkan seluruh rangkaian prosesi hingga selesai pada sore hari sekitar pukul 15.00 WITA.

Menurut keterangan, tiga jenazah WNA yang sudah bisa dipulangkan yakni Mark Werren (Australia), Santha Kumar Prabhakaran (India), dan Claudine Pereira Quito (Brasil). Ketiganya teridentifikasi lebih cepat karena kondisi jasad relatif utuh serta dilengkapi catatan medis yang mempermudah proses pencocokan.

Sementara itu, lima korban lain yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) masih menunggu hasil tes DNA. Tingkat kerusakan jasad yang cukup parah membuat identifikasi tak bisa mengandalkan catatan medis atau barang pribadi semata. “Beberapa jasad mengalami kerusakan berat akibat kebakaran sehingga satu-satunya cara adalah pemeriksaan DNA,” jelas Kabid Dokkes Polda Kalsel, Kombes Pol dr Muhammad El Yandiko.

Adapun korban WNI yang masih menunggu kepastian identitas antara lain Kapten Haryanto (pilot asal Batam), Hendra Darmawan (teknisi asal Luwu, Sulawesi Selatan), serta tiga penumpang lain, yaitu Iboy Irfan Rosa (Riau), Yudi Febrian Rahman (Pekanbaru), dan Andys Rissa Pasulu (Balikpapan).

Tragedi ini bermula ketika helikopter BK117 D3 milik Estindo Air dilaporkan hilang kontak pada Senin (1/9/2025) pukul 08.54 WITA. Setelah pencarian intensif, bangkai helikopter ditemukan di kawasan hutan Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, Tanah Bumbu, pada Rabu (3/9/2025) siang. Seluruh delapan korban berhasil dievakuasi Tim SAR pada Kamis (4/9/2025) malam.

Hingga saat ini, proses identifikasi terus dilakukan agar seluruh jenazah dapat segera dipulangkan ke pihak keluarga masing-masing.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru