Loading
Nagita Slavina berbelanja di pasar tradisional. (Net)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Memasuki pekan ke-dua di bulan Juli ini, masa new normal memberi dampak bagi kehidupan ekonomi tanah air. Salah satunya, pemerintah mulai melunak untuk membuka lokasi bisnis dan usaha, seumpama pasar tradisional.
Lahan ini diburu masyarakat di masa pandemi, lantaran kebutuhan pokok melimpah di sini dengan harga yang relatif murah ketimbang pasar-pasar modern yang lain. Namun sayang, pemberitaan pekan lalu sempat menyiarkan bahwa 19 pasar tradisional di DKI Jakarta ditutup kembali karena beberapa pedagangnya positif COVID-19.
Meski begitu, beberapa tempat masih membuka barang dagangannya untuk dibeli konsumen, termasuk di pasar-pasar tradisional. Pembukaan ini juga diawasi oleh penegak keamanan dan wajib mematuhi standar protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
Diantara sekian pembeli yang memburu keperluan pokok, tersebutlah nama kondang Nagita Slavina. Artis cantik dengan limpahan yang kekayaan yang tidak sedikit ini, juga bertandang ke pasar tradisional. Sama seperti masyarakat lain, bunda satu anak yang istri istri pesohor Raffi Ahmad, juga memenuhi prosedur kesehatan, akan waktu belanjanya aman dari ancaman COVID-19. Yuk ikuti beberapa tips berikut ini :
Menjaga kesehatan tubuh
Sebelum berbelanja ke pasar tradisional, yang harus diperhatikan adalah bahwa kondisi tubuh dalam keadaan yang sehat dan bugar. Pasalnya, kita tak pernah tahu bagaimana situasi raga mereka yang juga bergumul di pasar. Selain itu, dengan menjaga kondisi tubuh yang sehat, juga akan menghasilkan imunitas yang baik dan berguna untuk melawan virus-virus jahat tak terkecuali COVID-19.
Hal ini pun diungkapkan oleh Robert D. Kirkcaldy, MD, MPH, dalam penelitiannya berjudul COVID-19 and Post Infection Immunity yang menjelaskan bahwa kekebalan atau imunitas tubuh yang baik dapat memberikan pertahanan terhadap COVID-19.
Pakaian juga punya pengaruh
Kenyamanan adalah kunci utama ketika berbelanja di pasar tradisional. Udara yang pengap dan kerumunan orang jadi tantangan yang harus dihadapi saat berbelanja di pasar. Maka dari itu, mengenakan pakaian yang nyaman adalah salah satu cara agar tidak kepanasan dan mudah bergerak.
Pilih kaos berbahan katun dengan lengan panjang, untuk menghindari sentuhan secara langsung dengan orang lain. Jangan lupa pakai alas kaki yang nyaman dan tertutup agar jari kaki terlindungi dari kotoran seperti genangan air atau lumpur.
Mematuhi prosedur kesehatan
Hingga kini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah Indonesia tak henti-hentinya mengimbau masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan di manapun berada, tak terkecuali pasar tradisional. Sebelum ke pasar, pastikan kita sudah memakai masker kain 3 lapis, menyemprotkan hand sanitizer, tisu basah dan tisu kering untuk mengelap sesuatu, dan jika perlu memakai sarung tangan plastik sekali pakai agar tangan terhindar dari kontaminasi virus dan bakteri. Perlu diingat, jangan biasakan menyentuh mata, hidung, mulut, saat ke pasar. Sebab, virus dan bakteri jahat akan cepat masuk ke dalam tubuh melalui tiga indra tersebut.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Indian J Pediatr berjudul A Review of Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) dijelaskan bahwa infeksi COVID-19 terjadi akibat menghirup tetesan atau menyentuh permukaan yang terkontaminasi oleh orang positif COVID-19 kemudian menyentuh hidung, mulut dan mata.
Datang lebih pagi
Biasanya, pasar sudah mulai beroperasi pada pukul 04.00 WIB. Berangkat dari kebiasaan ini, ada baiknya tradisi berbelanja diwali pada pukul 05.30 WIB karena udara masih bersih, bahan-bahan makanan juga masih segar dan lengkap.
Selain itu, datang ke pasar lebih pagi juga jadi alternatif yang efektif untuk menghindari kerumunan sehingga risiko tertular COVID-19 lebih kecil dibandingka datang ke pasar yang kemungkinan sudah ramai pembeli. Apabila harus mengantre untuk membeli sesuatu, pastikan juga agar selalu menjaga jarak 1 hingga 2 meter agar terhindar dari COVID-19.
Buat catatan belanja
Buat kunjungan ke pasar tradisional sesingkat mungkin dengan membuat daftar belanjaan apa saja yang akan dibeli sebelum berangkat ke pasar. Dengan mempersingkat waktu, tentu bisa mengurangi risiko penularan virus. Triknya adalah bisa mengurutkan daftar belanjaan dari jarak atau lokasi pedagang. Misalnya, dari pintu masuk, sudah bisa memperkirakan membeli sayuran karena di sana adalah titik pedagang sayur berkumpul.
Kemudian dilanjutkan dengan belanjaan lainnya yang juga berdekatan. Sehingga tidak menghabiskan banyak waktu untuk mengelilingi pasar. Pastikan untuk membawa keranjang belanjaan sendiri karena virus diketahui bisa menempel di kemasan makanan seperti kardus, kertas, hingga plastik.
Usai berbelanja, segera mencuci pakaian yang dikenakan saat ke pasar menggunakan deterjen. Selain itu, cuci juga bahan makanan dengan sabun khusus makanan hingga bersih sebelum memasaknya.