Loading
Menaker Yassierli. (Antaranews/Antara/HO-Kemnaker RI)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mendorong perguruan tinggi di seluruh Indonesia berperan aktif dalam menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten dan adaptif terhadap transisi energi serta ekonomi hijau.
Menurut Yassierli, kebutuhan dunia kerja ke depan akan semakin bergeser ke arah pekerjaan ramah lingkungan atau green jobs, seiring dengan perubahan global menuju energi bersih yang tak terhindarkan.
“Perubahan menuju energi hijau adalah keniscayaan. Pemerintah berkomitmen menerapkan prinsip transisi yang berkeadilan dengan memastikan tidak ada pihak yang tertinggal,” ujar Yassierli di Jakarta, Jumat.
Baca juga:
DPR Siapkan UU Ketenagakerjaan Baru: Aspirasi Buruh, Rasio Upah, dan Perlindungan Pekerja Jadi FokusIa menegaskan bahwa kebijakan pelatihan dan pembangunan ekosistem ketenagakerjaan diarahkan agar seluruh pihak mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Transisi menuju ekonomi hijau yang inklusif, lanjutnya, membuka peluang besar bagi penciptaan lapangan kerja baru sekaligus menantang kesiapan tenaga kerja nasional.
Baca juga:
Menaker Yassierli: Transisi Ekonomi Hijau Jadi Momentum Transformasi Dunia Kerja IndonesiaBerdasarkan proyeksi Kementerian PPN/Bappenas, Indonesia membutuhkan sekitar 1,5 juta tenaga kerja baru untuk mengisi sektor-sektor hijau di masa depan.
“Green jobs bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Kita harus menyiapkan SDM yang mampu menjawab kebutuhan itu,” kata Yassierli dikutip Antara.
Baca juga:
UE Sepakati Target Iklim 2040: Pangkas Emisi hingga 90 Persen, Babak Baru Ekonomi Hijau EropaSelain di sektor energi, peluang kerja hijau juga terbuka di bidang pengelolaan sampah dan lingkungan hidup yang tersebar di berbagai daerah.
“Setiap wilayah membutuhkan tenaga kerja terampil dan berwawasan lingkungan, terutama dalam pengelolaan sampah dan sektor-sektor lain yang mendukung keberlanjutan,” tambah Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut.