Selasa, 30 Desember 2025

Prancis Soroti Peningkatan Militer AS di Karibia: Bisa Picu Ketegangan Baru


 Prancis Soroti Peningkatan Militer AS di Karibia: Bisa Picu Ketegangan Baru Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot berbicara dengan wartawan di Jakarta, Rabu (26/3/2025). (ANTARA/Cindy Frishanti/pri.)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Pemerintah Prancis menyampaikan kritik terhadap langkah Amerika Serikat yang memperkuat kehadiran militernya di kawasan Karibia. Paris menilai, langkah tersebut bisa memicu ketegangan baru di wilayah yang sudah lama dianggap rapuh secara politik dan keamanan.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot menegaskan, setiap tindakan militer sepihak di kawasan itu harus dihindari karena berpotensi menimbulkan ketidakstabilan regional. “Kami memantau situasi di Karibia dengan penuh keprihatinan. Operasi militer yang tidak menghormati hukum internasional justru dapat memperburuk keadaan,” ujarnya dalam konferensi pers di Ontario, Kanada, saat pertemuan para menteri luar negeri G7 berlangsung, Selasa (11/11/2025).

Barrot menambahkan, negara-negara G7 perlu menjaga keseimbangan antara memerangi perdagangan narkotika dan memastikan stabilitas kawasan. Ia juga mengingatkan bahwa lebih dari satu juta warga Prancis yang tinggal di wilayah Karibia bisa terdampak langsung jika terjadi konflik terbuka.

Kritik dari Prancis ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Venezuela. Pemerintahan Donald Trump dilaporkan telah memperluas operasi militer di Amerika Latin dengan mengerahkan marinir, kapal perang, pesawat tempur, pembom, kapal selam, hingga drone ke sekitar wilayah Karibia.

Salah satu kapal induk terbesar milik AS, USS Gerald Ford, juga dilaporkan sedang menuju kawasan tersebut sebagai bagian dari strategi pengerahan kekuatan militer.

Langkah ini memicu reaksi keras dari Caracas. Pemerintah Venezuela memperingatkan bahwa kehadiran militer AS bisa menyalakan api konflik baru di wilayah perbatasan. Dalam beberapa operasi, militer AS bahkan disebut telah menenggelamkan kapal nelayan Venezuela yang dituding terlibat dalam penyelundupan narkotika—meskipun belum ada bukti publik yang disampaikan secara terbuka.

Selain itu, Trump juga berulang kali menuduh Presiden Venezuela Nicolas Maduro terlibat dalam jaringan perdagangan narkoba internasional dan mengancam akan mengambil tindakan lebih keras.

Bagi Prancis, langkah sepihak seperti ini bukan solusi jangka panjang. Stabilitas kawasan, kata Barrot, hanya bisa dicapai melalui kerja sama internasional dan penghormatan terhadap hukum internasional.

“Yang dibutuhkan sekarang adalah koordinasi, bukan konfrontasi,” tegas Barrot menutup pernyataannya dilansir Antara.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru