Selasa, 30 Desember 2025

ISKA Gelar Dialog Sersan: Satukan Visi untuk Gereja, Bangsa, dan Kemanusiaan


  • Senin, 30 Juni 2025 | 21:30
  • | News
 ISKA Gelar Dialog Sersan: Satukan Visi untuk Gereja, Bangsa, dan Kemanusiaan Pengurus Pusat atau Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik (PP ISKA) menggelar dialog non formal SERSAN (Serius tapi Santai) dengan beberapa mantan Ketua PP ISKA. (Foto: Dok. ISKA)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) mengadakan dialog non-formal bertajuk SERSAN (Serius tapi Santai) yang berlangsung hangat di Gedung Yustinus, Universitas Atma Jaya Jakarta, Sabtu (28/6/2025). Kegiatan ini mempertemukan pengurus aktif dan para mantan Ketua Umum PP ISKA dalam suasana penuh refleksi dan kebangsaan.

Dialog ini menjadi ruang terbuka untuk mengkritisi berbagai isu aktual, baik nasional maupun internasional. Mulai dari kondisi politik, sosial, ekonomi, hingga geopolitik global seperti konflik Israel-Iran turut menjadi bahan pembahasan. Selain itu, isu-isu internal ISKA, termasuk konsolidasi dan kaderisasi, mendapat sorotan mendalam.

Satukan Visi, Perkuat Peran ISKA

Ketua Umum PP ISKA, Ir. Luky A. Yusgiantoro, MSc, MSpec, PhD, menyambut positif semangat dialog ini. Menurutnya, di tengah situasi sosial-politik yang dinamis, ISKA perlu terus menjaga sinergi dan menyamakan persepsi agar tetap relevan dalam memberikan kontribusi nyata bagi Gereja dan Tanah Air.

"Konsolidasi perlu terus dilakukan agar ISKA tak mudah terjebak dalam hoaks dan isu-isu yang memecah belah persatuan bangsa," ujar Luky. Ia juga menekankan pentingnya peran ISKA dalam isu strategis seperti ketahanan energi, ketahanan pangan, dan pengembangan SDM unggul.

Kaderisasi: Bukan Sekadar Agenda, Tapi Komitmen

R. Wahyu Handoko, S.Sos., MM, Wakil Sekjen PP ISKA, mengingatkan bahwa kaderisasi memerlukan dukungan nyata, bukan hanya dalam bentuk program, tetapi juga pendampingan dan akses. Ia menekankan pentingnya mentoring secara berkelanjutan serta keterlibatan aktif senior dalam membuka jalan bagi kader muda.

"Jangan biarkan kader Katolik berjuang sendiri. Harus ada ekosistem yang mendukung," tegas Wahyu.

Perluas Peran dan Respons Organisasi

Diskusi yang dimoderatori oleh Dr. Ch. Arie Sulistiono, Sekjen PP ISKA, juga menyoroti kesan bahwa tanggapan organisasi terhadap isu publik selama ini terlalu bertumpu pada Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal. Para peserta berharap agar seluruh jajaran pengurus, termasuk kepala departemen, bisa ikut bersuara secara kolektif dan kolaboratif.

"ISKA tidak boleh hanya gelisah terhadap berbagai masalah bangsa, tapi harus mampu menyuarakan kegelisahan itu secara konstruktif, berbasis data dan analisis kritis," ujar salah satu peserta diskusi.

Proyek Nyata: Pemberdayaan Petani Kopi Manggarai Barat

Dialog juga menampilkan inisiatif konkret dari daerah. Jakobus Muda, KORWIL ISKA Bali-Nusra, mempresentasikan proposal pengembangan ekonomi kerakyatan untuk para petani kopi di Desa Nantal dan Desa Wae Lolos, Kabupaten Manggarai Barat.

Program ini menyasar 15 kelompok tani dan lebih dari 30 petani kopi aktif, serta ratusan warga sekitar. "Ini adalah bukti bahwa ISKA hadir bukan hanya dengan wacana, tapi juga aksi nyata di lapangan," kata Jakobus, yang langsung mendapat dukungan dari para senior.

Isu Global dan Komitmen Internasional

ISKA juga menegaskan peran aktifnya dalam forum internasional melalui keanggotaannya di ICMICA (Gerakan Cendekiawan Katolik Internasional). Drs. Prasetyo Nurharjanto, MM, menyampaikan rencana partisipasi ISKA dalam pertemuan global ICMICA yang mengangkat tema penghormatan terhadap martabat manusia dan perdamaian dunia.

"Di bawah langit yang sama, kita semua bertanggung jawab menjaga perdamaian," ujarnya.

Rencana Strategis dan Tindak Lanjut

Menutup dialog, Dr. Arie Sulistiono memaparkan rencana penerbitan empat buku strategis ISKA, antara lain:

1. Kumpulan Diskusi dan Kuliah Umum ISKA di Jakarta 

2. Pokok Gagasan RAPIMNAS ISKA

3. Refleksi Pemerintahan Desa dari Yogyakarta

4. Pendidikan Kebangsaan dan Dies Natalis ISKA

Selain itu, pertemuan lanjutan SERSAN akan membahas topik penting seperti AI dan Ajaran Sosial Gereja, ketahanan energi, serta kopi dan pengembangannya.

Pro Ecclesia Et Patria

Acara ditutup dengan santap siang bersama dan sesi ramah tamah. Dengan semangat Pro Ecclesia et Patria, Pro Patria et Humanitate, ISKA menegaskan kembali komitmennya untuk hadir secara aktif, reflektif, dan solutif dalam menjawab tantangan zaman.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru